Dalam wawancara panjang yang dipublikasikan oleh majalah Italia Sportweek, Gianluigi Donnarumma berbicara panjang lebar tentang kehidupannya sejak bergabung dengan Paris Saint-Germain pada tahun 2021. Dia membahas kritik-kritik yang dia terima, terutama pada akhir tahun 2023 yang cukup sulit baginya.
Gianluigi Donnarumma, yang merupakan seorang prodigy sejati, menanjak dengan cepat dalam karirnya. Dia memulai debut profesionalnya di usia 16 tahun, menjadi bintang AC Milan pada usia dua puluhan, mewarisi posisi legenda Gianluigi Buffon di Timnas Italia, dan terutama kepindahannya ke PSG pada tahun 2021 yang menuai banyak perhatian. Meskipun baru berusia 25 tahun, karirnya sudah sangat gemilang.
Namun, kesuksesannya tidak selalu membawakan kebahagiaan. Donnarumma sering menjadi sasaran kritik dari para pendukungnya. Ini terjadi berulang kali, baik di AC Milan maupun setelah kedatangannya ke PSG. Puncaknya adalah pada musim gugur 2023, ketika pemain ketiga klub, Arnau Tenas, bahkan dipertimbangkan untuk menjadi kiper utama.
Tumbuh dengan Kritik
Kritik-kritik itu tampaknya telah membuatnya berkembang, karena Gianluigi Donnarumma kembali menjadi pemain kunci sejak awal tahun 2024. “Orang-orang boleh berbicara, itu hak mereka, tetapi kita tidak bisa membiarkan pendapat seseorang menentukan nilai seorang penjaga gawang,” kata kiper PSG tersebut dalam wawancara dengan majalah Sportweek. “Saya tetap tenang dan yang terpenting, saya selalu mengatakan bahwa dari kesalahan kita belajar.” Yang perlu dilihat adalah apakah dia akan mempertahankan mentalitas ini untuk terus tampil di level tertinggi.